Pelatihan dan Pendampingan Kelompok Wanita Tani Pucuk Merah Mengelola Limbah Kandang Ternak Sapi dan Ayam Petelur Menjadi Pupuk Organik di Desa Sukadana Bayan Lombok Utara NTB

  • I Ketut Ngawit Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Mataram
  • Bambang Budi Santoso Program Studi Agroekoteknololgi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • Jayaputra Program Studi Agroekoteknololgi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • Irwan Muthahanas Program Studi Agroekoteknololgi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • Hery Haryanto Program Studi Agroekoteknololgi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
Keywords: jagung, kotoran_hewan, kelapa, limbah_kandang_ternak, pupuk_organik

Abstract

Masalah yang dihadapi petani di Dusun Sukadana, Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, Lombok Utara adalah pupuk langka dan harganya mahal. Usaha untuk mengatasi dampak fenomena kelangkaan pupuk adalah mengelola sumber bahan baku pupuk alternatif seperti kotoran hewan dan limbah kandang ternak menjadi pupuk organik. Sehubungan dengan masalah tersebut, maka dilaksanakan pelatihan dan pendampingan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani membuat pupuk organik dari bahah baku yang tersedia cukup berlimpah di sekitar mereka. Kegiatan dilaksanakan dengan metode tindak partisipatif selama 5 bulan, melalui beberapa tahap yaitu, identifikasi masalah, penentuan kelompok tani sasaran, pelaksanaan program, monitoring dan evaluasi. Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan berjalan lancar dan sekses, terbukti dari tingginya partisipasi dan antusias petani peserta untuk memproduksi pupuk organik dan mengaplikasikan pada beberapa jenis tanaman. Aplikasi budidaya lorong (allay cropping) pada tanah tegakan kelapa dengan tanaman kacang tanah, bawang merah, kacang panjang dan jagung sebagai tanaman lorong yang diberi pupuk organik dosis 25 ton ha-1, mampu meningkatkan status kesuburan tanah dan hasil kelapa yang semula hanya 6.375 - 8.960 butir ha-1 tahun-1, menjadi 20.577 - 22.746 butir ha-1 tahun-1 dan frekuensi panen kelapa meningkat menjadi 7- 9 kali panen tahun-1. Disarankan dosis aplikasi pupuk organik dari hasil kegiatan ini 25 ton ha-1 dengan waktu aplikasi setelah pengolahan tanah.

Published
2025-05-21
How to Cite
I Ketut Ngawit, Bambang Budi Santoso, Jayaputra, Irwan Muthahanas, & Hery Haryanto. (2025). Pelatihan dan Pendampingan Kelompok Wanita Tani Pucuk Merah Mengelola Limbah Kandang Ternak Sapi dan Ayam Petelur Menjadi Pupuk Organik di Desa Sukadana Bayan Lombok Utara NTB. Jurnal SIAR ILMUWAN TANI , 6(1), 29-38. https://doi.org/10.29303/jsit.v6i1.188

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2