Pengelolaan Legum Penutup Tanah Untuk Meningkatkan Kualitas Tanah Di Aikmel Utara, Lombok Timur
Abstract
Pertanian konvensional dengan penggunaan masukan energi buatan sudah diketahui menyebabkan terjadinya penurunan kualitas tanah lebih-lebih jika diikuti dengan kurangnya pemberian bahan organik ke dalam tanah Penurunan ini sering tidak disadari oleh petani sehingga cenderung menjadi makin parah dari waktu ke waktu. Melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam bentuk demplot, petani diperkenalkan dengan sistem budidaya alternatif' yang memungkinkan mereka mengurangi pemberian masukan produksi dari luar usaha tani. Budidaya alternatif yang dirancang melalui kegiatan ini adalah sistem budidaya di lahan kering yang memungkinkan dilakukannya pengelolaan hara secara terpadu dengan menerapkan penggunaan tanaman penutup tanah (cover crops) sebagai bagian dari praktik sistem budidaya disertai dengan penambahan bahan organik yang tersedia di sekitar lahan usaha tani. Biomasa tanaman penutup tanah dikelola secara terintegrasi dengan sistem budidaya tanaman, yaitu dengan menanam tanaman penutup tanah tiga minggu sebelum penanaman tanaman pokok (kedelai sayur), dan mengakhirkannya dengan cara memotong keseluruhan biomasa tanaman penutup tanah tersebut sebelum ditambahkan ke dalam tanah sesaat sebelum benih kedelai ditugal. Sementara itu sebagai pembanding, dilakukan pemberian bahan organik berupa kompos atau pupuk organik komersial dengan cara menebarkan langsung sesaat sebelum benih keldelai ditugal. Di akhir kegiatan, dilakukan field day dengan mengundang anggota kelompok tani mitra untuk menyaksikan hasil tanaman yang diperoleh dari petak demplot, sehingga diharapkan dapat menambah pengetahuan dan membangkitkan ketertarikan anggota kelompok tani dan masyarakat sekitarnya tentang teknik peningkatan kualitas tanah untuk bididaya melalui pengelolaan tanaman penutup tanah dan bahan organik dalam menunjang sistem buddaya tanaman ramah lingkungan.