https://siarilmuwantani.unram.ac.id/index.php/jsit/issue/feed Jurnal SIAR ILMUWAN TANI 2025-05-22T03:17:14+00:00 Dr. Bambang B. Santoso [email protected] Open Journal Systems <p align="justify"><strong>Jurnal SIAR ILMUWAN TANI (JSIT)</strong>, Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat diterbitkan dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember oleh Fakultas Pertanian Universitas Mataram (Unram). Artikel yang dimuat pada jurnal ini meliputi hasil-hasil pengabdian kepada masyarakat dari hasil kajian pengembangan dan penerapan IPTEKS yang berhubungan dengan ilmu-ilmu pengetahuan terkait pengembangan dan pembangunan pertanian dalam arti luas (agrokomplek).</p> <p align="justify">&nbsp;</p> <p><strong>FOCUS AND SCOPE</strong></p> <p align="justify">Artikel yang dimuat di JSIT meliputi hasil-hasil pengabdian kepada masyarakat yang berhubungan dengan agrokomplek baik pada aspek budidaya, sains, dan sosial-ekonomi yang telah dipertimbangkan dan disetujui oleh Dewan Editor. Adapun bidang tersebut meliputi: pembangunan manusia dan daya saing bangsa; pembangunan pertanian, perikanan, kehutanan, dan peternakan; pengentasan kemiskinan; pengelolaan wilayah pedesaan dan pesisir; pengembangan ekonomi dan kewirausahaan; dan pengembangan teknologi berwawasan lingkungan.</p> https://siarilmuwantani.unram.ac.id/index.php/jsit/article/view/183 Sosialisasi Naskah Akademik Perlindungan LP2B Kabupaten Lombok Utara 2025-05-02T00:16:02+00:00 Tajidan Tajidan [email protected] Fahrudin [email protected] M. Saleh [email protected] <p>Naskah Akademik Peraturan Dearah tentang Perlindungan LP2B perlukan disosialisasi melalui pendekatan internalisasi. Sosialisasi bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para pemangku kepentingan agar mereka menyadari bahwa lahan pertanian pangan harus dilestarikan dalam rangkan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s), yaitu bebas dari kemiskinan dan kelaparan dengan mencegah konversi lahan dari pertanian ke non-pertanian, menginformasikan kepada Kepala Dinas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bahwa pendekatan dalam melindungi LP2B menggunakan pendekatan persuasif dan edukatif dengan konsekuensi insentif dan disinsentif, menjelaskan kepada peserta sosialisasi bahwa sawah di lokasi LP2B dilarang dikonversi, jika dikonversi wajib menggantinya di lokasi lain di Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LCP2B) tiga kali luas lahan yang dikonversi. Internasinasi dikemas dalam format rapat koordinasi yang dihadiri oleh kepada OPD, penyuluh pertanian lapangan, organisasi kemasyarakatan dan/atau lembaga swadaya masyarakat. Seluruh rangkaian kegiatan telah dilaksanakan mulai dari penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan publikasi. Hasil sosialisasi menunjukkan bahwa mereka telah menerima pengetahuan tentang zonasi LP2B, informasi tentang substansi LP2B. Manajemen LP2B menggunakan pendekatan persuasif, edukatif, dengan pemberian insentif dan disinsentif. Insentif yang diusulkan adalah mengalokasikan dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk pembayaran premi asuransi bagi petani yang gagal panen dan/atau gagal tanam akibat bencana alam atau serangan hama, serta memberikan beasiswa kepada anak-anak petani yang melanjutkan studi.</p> 2025-01-24T01:17:33+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal SIAR ILMUWAN TANI https://siarilmuwantani.unram.ac.id/index.php/jsit/article/view/166 Aplikasi Teknologi LEISA Berbasis Sumberdaya Lokal dalam Produksi Benih Hortikultura 2025-05-02T00:16:02+00:00 Gusti Ayu Kade Sutariati [email protected] Nur Santy Asminaya [email protected] Abdul Madiki [email protected] Nini Milarahni [email protected] Gusti Ngurah Adhi Wibawa [email protected] I Made Guyasa [email protected] <p>Penggunaan benih bermutu yang mencakup mutu fisik, fisiologis, genetik dan patologis merupakan syarat utama untuk keberhasilan budidaya tanaman khususnya tanaman hortikultura termasuk sayuran. Proses budidaya tanaman yang ramah lingkungan dan memenuhi standar kesehatan merupakan prinsip penerapan teknologi LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture) yang bisa diimplementasikan dalam penyediaan benih hortikultura. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan untuk membantu memberikan pengertian dan pemahaman tentang pentingnya penggunaan benih bermutu dalam budidaya tanaman sayuran dan aplikasi teknik LEISA untuk produksi benih hortikultura. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat difokuskan pelaksanaannya pada Kelompok Tani Sayuran di Desa Tanea Kabupaten Konawe Selatan. Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi peninjauan lokasi, penyuluhan da bimbingan teknis. Target luaran kegiatan PKMI ini adalah peningkatan keberdayaan kelompok tani sasaran, eksistensi dan keberlanjutan usaha agribisnis tanaman hortikultura organik yang berimplikasi pada peningkatan pendapatan kelompok tani sasaran. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa masyarakat sasaran dan masyarakat sekitar di lokasi pengabdian sangat antusias dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan dan pendampingan teknik produksi benih dan aplikasi LEISA berbasis sumberdaya lokal dalam budidaya tanaman hortikultura yang diberikan. Peserta target dan masyarakat setempat mengharapkan kesediaan tim pengabdian masyarakat untuk memberikan bimbingan teknis lanjutan teknik produksi benih sayuran secara organik untuk tujuan komersialisasi.</p> 2025-03-27T01:31:06+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal SIAR ILMUWAN TANI https://siarilmuwantani.unram.ac.id/index.php/jsit/article/view/187 Produksi Pupuk Organik dengan Teknologi Bio-EM4 oleh Petani Jambu Mete di Dusus Lendang Mamben Desa Anyar Kecamatan Bayan Lombok Utara 2025-05-21T02:51:27+00:00 I Ketut Ngawit [email protected] Jayaputra [email protected] Bambang Budi Santoso [email protected] Anjar Pranggawan Azhari [email protected] Hery Haryanto [email protected] <p>Produktivitas jambu mete di Dusun Lendang Mamben, Desa Anyar, Kecamatan Bayan, Lombok Utara sangat rendah karena tidak pernah dipelihara intensif, akibat langkanya ketersediaan pupuk dan adanya persepsi petani yang keliru, bahwa jambu mete mampu beradaptasi pada bebagai tipe agroklimat sehingga tanah yang paling marginal bisa ditanami. Karena masalah itu maka dilakukan program pelatihan dan pendampingan yang tujuan utamanya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani memproduksi pupuk organik dan mengelola tanah tegakan jambu metenya dengan mengusahakan berbagai jenis tanaman semusim. Kegiatan pelatihan dan pendampingan berlangsung dengan baik dan lancar. Pengetahuan dan keterampilan petani memproduksi pupuk organik meningkat, terbukti dari tingkat partisipasi dan antusiasme petani yang semula rendah setelah mengikuti pelatihan dan pendampingan dapat ditingkatkan menjadi cukup tinggi. Aplikasi beberapa tindak agronomi secara intensif seperti aplikasi pupuk organik 15 - 20 ton ha<sup>-1</sup> dengan pupuk NPK Ponska 75 - 150 kg ha<sup>-1</sup>, memberikan hasil total bobot buah gelondong pohon<sup>-1</sup> dan total bobot nut pohon<sup>-1</sup> signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi NPK Ponska 300 kg ha<sup>-1</sup> tanpa aplikasi pupuk organik. Perlu terus dilanjutkan memproduksi pupuk organik, karena nilai jual produk tersebut terus meningkan sejalan dengan semakin berkembangnya usaha budidaya tanaman. Dosis aplikasi pupuk organik padat untuk tanaman jambu mete 25 ton ha<sup>-1</sup> yang diaplikasikan setelah pengolahan tanah.</p> 2025-05-15T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal SIAR ILMUWAN TANI https://siarilmuwantani.unram.ac.id/index.php/jsit/article/view/188 Pelatihan dan Pendampingan Kelompok Wanita Tani Pucuk Merah Mengelola Limbah Kandang Ternak Sapi dan Ayam Petelur Menjadi Pupuk Organik di Desa Sukadana Bayan Lombok Utara NTB 2025-05-22T03:17:10+00:00 I Ketut Ngawit [email protected] Bambang Budi Santoso [email protected] Jayaputra [email protected] Irwan Muthahanas [email protected] Hery Haryanto [email protected] <p>Masalah yang dihadapi petani di Dusun Sukadana, Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, Lombok Utara adalah pupuk langka dan harganya mahal. Usaha untuk mengatasi dampak fenomena kelangkaan pupuk adalah mengelola sumber bahan baku pupuk alternatif seperti kotoran hewan dan limbah kandang ternak menjadi pupuk organik. Sehubungan dengan masalah tersebut, maka dilaksanakan pelatihan dan pendampingan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani membuat pupuk organik dari bahah baku yang tersedia cukup berlimpah di sekitar mereka. Kegiatan dilaksanakan dengan metode tindak partisipatif selama 5 bulan, melalui beberapa tahap yaitu, identifikasi masalah, penentuan kelompok tani sasaran, pelaksanaan program, monitoring dan evaluasi. Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan berjalan lancar dan sekses, terbukti dari tingginya partisipasi dan antusias petani peserta untuk memproduksi pupuk organik dan mengaplikasikan pada beberapa jenis tanaman. Aplikasi budidaya lorong (allay cropping) pada tanah tegakan kelapa dengan tanaman kacang tanah, bawang merah, kacang panjang dan jagung sebagai tanaman lorong yang diberi pupuk organik dosis 25 ton ha-1, mampu meningkatkan status kesuburan tanah dan hasil kelapa yang semula hanya 6.375 - 8.960 butir ha<sup>-1</sup> tahun<sup>-1</sup>, menjadi 20.577 - 22.746 butir ha<sup>-1</sup> tahun<sup>-1</sup> dan frekuensi panen kelapa meningkat menjadi 7- 9 kali panen tahun<sup>-1</sup>. Disarankan dosis aplikasi pupuk organik dari hasil kegiatan ini 25 ton ha<sup>-1</sup> dengan waktu aplikasi setelah pengolahan tanah.</p> 2025-05-21T02:19:18+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal SIAR ILMUWAN TANI https://siarilmuwantani.unram.ac.id/index.php/jsit/article/view/189 Konservasi Lingkungan Melalui Penanaman Bibit Alpukat Sebagai Upaya Menjaga Ekosistem di Desa Sembalun Timba Gading 2025-05-22T03:17:14+00:00 Ni Wayan Sri Suliartini [email protected] Rama Rizki [email protected] Ulul Azmi [email protected] Izzul Islami [email protected] <p>Desa Sembalun Timba Gading merupakan salah satu dari enam desa yang ada di Kecamatan Sembalun. Desa ini memiliki sumber daya alam yang melimpah berupa tanah yang subur dan berada pada Kawasan Geopark Rinjani, sehingga dikembangkan sebagai pusat budidaya hortikultura dan pariwisata. Pesatnya perkembangan pariwisata di Kawasan Sembalun menyebabkan tingginya tingkat alih fungsi lahan pertanian dan hutan menjadi penginapan, hotel, maupun villa. Dalam jangka penjang, hal ini akan berdampak pada kerusakan lingkungan. Penanaman pohon alpukat di Desa Sembalun Timba Gading merupakan salah satu Langkah penting untuk menjaga lingkungan, sekaligus dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Kegiatan pengabdian ini bekerja sama dengan BPDAS Pringgabaya sebagai penyedia bibit alpukat. Tahap kegiatan yang dilakukan yaitu koordinasi dengan perangkat desa, identifikasi lokasi penanaman, pengambilan bibit, dan penanaman bibit. Penanaman bibit dilakukan di lahan kosong di dekat aliran sungai seluas 10 are. Penanaman dilakukan oleh tim pengabdian Universitas Mataram bersama masyarakat dan perangkat Desa Sembalun Timba Gading. Hasil pengabdian menunjukkan bibit alpukat sebanyak 50 tanaman berhasil ditanam pada lahan-lahan kosong yang ada di sepanjang aliran sungai Segara Anak. Bibit-bibit yang ditanam oleh tim pengabdian bersama masyarakat setempat diharapkan untuk tetap dijaga dan dipelihara oleh masyarakat sehingga fungsi untuk menjaga ekosistem dan sumber pendapatan dapat terpenuhi.</p> 2025-05-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal SIAR ILMUWAN TANI