Usaha Peningkatan Pendapatan Petani Nanas Melalui Pengolahan Kohe dan Limbah Kandang Ternak Sapi Menjadi Pupuk Organik di Dusun Loang Sawak Desa Lendang Nangka Utara Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur NTB
Abstract
Masalah utama yang dihadapi oleh petani nanas di wilayah desa Lendang Nangka Utara adalah pupuk. Usaha untuk mengatasi dampak fenomena kelangkaan pupuk adalah mengelola sumber bahan baku pupuk alternatif seperti kotoran hewan menjadi pupuk organik. Oleh sebab itu maka, dilaksanakan program pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani membuat pupuk organik dari bahah baku yang tersedia cukup berlimpah. Kegiatan dilaksanakan dengan metode tindak partisipatif selama 9 bulan, melalui beberapa tahap yaitu, identifikasi masalah, penentuan kelompok tani sasaran, pelaksanaan program, monitoring dan evaluasi. Seluruh kegiatan berlangsung tertib, aman dan lancar. Pengetahuan dan keterampilan petani meningkat, terbukti tingginya antusias mereka memproduksi pupuk organik untuk diaplikasikan pada beberapa jenis tanaman. Aplikasi budidaya lorong (allay cropping) pada tegakan kelapa dengan tanaman bayam, bawang merah, kacang panjang dan nanas sebagai tanaman lorong yang diberi pupuk organik dengan dosis 25 ton ha-1, mampu menaikkan hasil kelapa yang semula hanya 5.372 - 7.880 butir ha-1 tahun-1, menjadi 19.470 - 19.736 butir ha-1 tahun-1. Sedangkan untuk tanaman nanas, semula buah yang dapat dipanen hanya 8.372 buah ha-1 setelah diaplikasikan pupuk organik 25 ton ha-1 buah yang dapat dipanen mencapai 17.255 buah ha-1. Dosis aplikasi pupuk organik hasil produksi ini dianjurkan 25 ton ha-1 untuk tanaman nanas dan tanaman semusim lainnya, dengan waktu aplikasi setelah pengolahan tanah.