Terapi Hortikultura Sebagai Metode Pemulihan Trauma Bagi Ibu Rumah Tangga Pasca Gempa di Desa Pemenang Barat
Abstract
Pada pertengahan tahun 2018, NTB mengalami gempa bumi beruntun yang berdampak pada hampir seluruh aspek kehidupan, baik fisik, sosial, maupun psikis. Dari segi psikologis, penyintas gempa akan mengalami masalah kesehatan mental seperti kecemasan, stres, depresi bahkan trauma. Oleh karena itu, kegiatan trauma healing sebagai upaya pemulihan psikologi pasca gempa perlu dilakukan tidak hanya untuk anak tetapi juga untuk ibu. Selama Oktober-Desember 2018, telah dilaksanakan program pengabdian dengan menyasar penyintas gempa. Program tersebut menerapkan salah satu metode terapi psikologis menggunakan pendekatan hortikultura. Kegiatan ini dilakukan di Desa Pemenang Barat yang mengalami kerusakan cukup parah dibandingkan daerah lain di Lombok Utara. Serangkaian kegiatan diselenggarakan seperti penanaman dan pengolahan hasil tanaman serta pameran kuliner. Beberapa ibu mengaku bahwa kegiatan tersebut dapat menyalurkan frustasi mereka karena kehilangan mata pencaharian dan pekerjaan atau tidak memiliki tempat tinggal tetap akibat gempa. Selain itu, terapi hortikultura dapat mendorong persuasi sosial untuk memperkuat rasa percaya diri seseorang untuk mencapai sesuatu. Kegiatan ini secara tidak langsung berdampak pada pemulihan trauma akibat gempa. Namun demikian, kegiatan lanjutan perlu diperhatikan agar kegiatan tersebut dapat memberikan peluang untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.